NAMA:FAJAR SURYANTO
KELAS: 2KA10
NPM: 13113169
KONFLIK
konflik diartikan sebagai suatu proses
sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak
berdaya.
Konflik
adalah adanya pertentangan yang timbul di dalam seseorang (masalah intern)
maupun dengan orang lain (masalah ekstern) yang ada di sekitarnya. Konflik
dapat berupad perselisihan (disagreement), adanya keteganyan (the presence of
tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak atau
lebih. Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antar kedua belah pihak, sampai
kepada mana pihak-pihak yang terlibat memandang satu sama lain sebagai pengahalang
dan pengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan masing-masing.
JENIS JENIS KONFLIK
Ada lima jenis konflik dalam kehidupan
organisasi :
1. Konflik dalam diri individu
Konflik terjadi bila pada waktu yang
sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
2. Konflik antar individu dalam
organisasi yang sama karena
pertentengan kepentingan atau keinginan.
Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang
kerja dan lain-lain.
3. Konflik antar individu dan kelompok
seringkali berhubungan dengan cara
individumenghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan
kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.
4. Konflik antar kelompok dalam
organisasi yang sama
Konflik ini merupakan tipe konflik yang
banyak terjadi di dalam organisasiorganisasi.Konflik antar lini dan staf,
pekerja dan pekerja.
5. Konflik antar organisasi
konflik ini biasanya disebut dengan
persaingan.
SUMBER SUMBER
KONFLIK
Faktor- faktor penyebab konflik beraneka
ragam, yaitu:
- Komunikasi: pengertian yang berkenaan dengan kalimat, bahasa
yang sulit dimengerti atau informasi yang mendua dan tidak lengkap serta gaya
individu manajer yang tidak konsisten.
S -Struktur: Pertarungan kekuasaan antar departemen dengan
kepentingan- kepentingan atau sistem penilaian yang bertentangan, persaingan
untuk memperebutkan sumber daya yang terbatas, atau saling ketergantungan dua
atau lebih kelompok- kelompok kegiatan kerja untuk mencapai tujuan mereka.
-Pribadi: ketidaksesuaian tujuan atau nilai- nilai social
pribadi karyawan dengan perilaku yang diperankan pada jabatan mereka dan
perbedaan dalam nilai- nilai atau persepsi.
-Kelangkaan sumber daya dan dana yang langka. Hal ini karena
suatu individu atau organisasi yang memiliki sumber daya dan dana yang
terbatas.
-Ketergantungan pekerjaan satu arah. Berbeda dengan
sebelumnya, ketergantungan pekerjaan satu arah berarti bahwa keseimbangan
kekuasaan telah bergeser, konflik pasti lebih tinggi karena unit yang dominan
mempunyai dorongan yang sedikit saja untuk bekerja sama dengan unit yang berada
di bawahnya.
-Ketidak jelasan tanggung jawab atau yurisdiksi. Dalam hal
tertentu, pada dasarnya orang memang tidak ingin bertanggung jawab, terlebih
mengenai hal- hal yang berakibat tidak atau kurang menguntungkan. Apabila hal
ini menyangkut beberapa pihak dan masing- masing tidak mau bertanggung jawab
maka kejadian seperti ini dapat menimbulkan konflik.
-Ketidak terbukaan terhadap satu sama lain
- Adanya asumsi bahwa dalam organisasi terdapat berbagai
kepentingan yang diperkirakan tidak dapat atau sulit diserasikan.
Strategi penyelesaian Konflik
1. Menghindar
menghindari konfik dapat dilakukan jika
isu atau masalah yg memicu konflik tidak terlalu pentin atau jika potensi
konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang ditimbulkannya.
2. Mengakomodasi
memberi kesempatan pada orang lain untuk
mengatur stratei pemecahan masalah,khususnya apabila isu tersebut penting bagi
orang lain.
3. Kompetisi
gunakan metode ini jika anda percaya
bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding
yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda.
4. Kompromi atau Negosiasi
Masing-masing memberikan dan menawarkan
sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, mserta
meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
5. Memecahkan masalah
pemecahan sama-sama menang
dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama.
MOTIVASI,TOKOH & TEORI
Motivasi dapat diartikan sebagai
kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan
entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam
diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu
(motivasi ekstrinsik).
Teori McClelland (Teori Kebutuhan
Berprestasi)
Dari McClelland dikenal tentang teori
kebutuhan untuk mencapai prestasi atau Need for Acievement (N.Ach) yang
menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan
seseorang akan prestasi. Murray sebagaimana dikutip oleh Winardi merumuskan
kebutuhan akan prestasi tersebut sebagai keinginan :“ Melaksanakan sesuatu
tugas atau pekerjaan yang sulit. Menguasai, memanipulasi, atau mengorganisasi
obyek-obyek fisik, manusia, atau ide-ide melaksanakan hal-hal tersebut secepat
mungkin dan seindependen mungkin, sesuai kondisi yang berlaku. Mengatasi
kendala-kendala, mencapai standar tinggi. Mencapai performa puncak untuk diri
sendiri. Mampu menang dalam persaingan dengan pihak lain. Meningkatkan
kemampuan diri melalui penerapan bakat secara berhasil.”
Menurut McClelland karakteristik orang
yang berprestasi tinggi (high achievers) memiliki tiga ciri umum yaitu : (1)
sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan
moderat; (2) menyukai situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul karena
upaya-upaya mereka sendiri, dan bukan karena faktor-faktor lain, seperti
kemujuran misalnya; dan (3) menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan
kegagalan mereka, dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah.
Proses Pengambilan Keputusan dalam
Organisasi
Pengambilan keputusan adalah menentukan
suatu jalan keluar dengan berkomunikasi secara bersama - sama. Keputusan
terdiri dari :
· Keputusan Strategis
Yaitu keputusan yang dibuat oleh
manajemen puncak dari suatu organisasi.
·
Keputusan Taktis
Keputusan yang diambil oleh manajement menengah.
·
Keputusan Operasional
Keputusan yang dibuat oleh manajemen
bawah.
Pengambilan keputusan meliputi empat
tahap yang saling berhubungan dan berurutan. Empat proses tersebut adalah :
v Intelligence
Tahap ini merupakan proses penelusuran
dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah.
Data masukan diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka mengidentifikasi
masalah.
v Design
Tahap ini adalah proses menemukan,
mengembangkan, dan menganalisis alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap
ini meliputi proses untuk mengertimasalah, menurunkan solusi, dan menguji
kelayakan solusi.
v Choice
Pada tahap ini dilakukan proses
pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin akan dijalankan.
Tahap ini meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi solusi yang sesuai
untuk model yang telah dibuat. Solusi dari model merupakan nilai spesifik untuk
variabel hasil pada alternatif yang dipilih.
v Implementation
Tahap implementasi adalah tahap
pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini diperlukan untuk
menyusun serangkian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan dapat
dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikan.
Perbedaan Wewenang, Kekuasaan, dan Pengaruh
Pengertian Wewenang
Wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain
untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan
tertentu.Penggunaan wewenang secara bijaksana merupakan faktor kritis bagi
efektevitas organisasi. peranan pokok wewenang dalam fungsi pengorganisasian,
wewenang dan kekuasaan sebagai metoda formal, dimana manajer menggunakannya
untuk mencapai tujuan individu maupun organisasi.Wewenang formal tersebut harus
di dukung juga dengan dasar-dasar kekuasaan dan pengaruh informal. Manajer
perlu menggunakan lebih dari wewenang resminya untuk mendapatkan kerjasama
dengan bawahan mereka, selain juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan,
pengalaman dan kepemimpinan mereka.
Pengertian Kekuasaan
Kekuasaan adalah kewenangan yang
didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut
sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan
melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk
memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari
pelaku (Miriam Budiardjo,2002) atau Kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi
pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi
(Ramlan Surbakti,1992).
Pengertian Pengaruh
Pengaruh adalah kegiatan atau
keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu
perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok.
`
Tidak ada komentar:
Posting Komentar